GBI ROCK MAKASSAR

Representative of Christ Kingdom in Makassar

Building Kingdom Generation September 19, 2008

Pdt. Timotius Arifin

25 Pebruari 2007

FirmanTuhan: Kejadian 32:22-32

Allah kita adalah Allah yang memperhatikan generasi. Buktinya adalah Allah menyebut diriNya dengan sebutan Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub.

Kisah ini terjadi ketika Yakub telah berumur 97 tahun. Ia pertama kali bertemu dengan isterinya ketika berusia 77 tahun, kemudian bekerja pada Laban, mertuanya selama 20 tahun, dimana Alkitab mencatat gajinya sebanyak 10 kali diganti.

Yakub memiliki beberapa arti, yaitu:

penangkap tumit; ketika Esau, kakaknya lahir tampak tumitnya dipegang oleh Yakub,

perekayasa,

penjegal, dan

penipu.

Kejadian 32:22,”Pada malam itu …” Setiap kita pasti akan berada pada situasi ini, dimana setiap apapun yang kita lakukan akan kita pertanggungjawabkan. Yakub, 20 tahun sebelumnya. Ia menerima berkat dari ayahnya dan hak kesulungan kakaknya, dengan menipu.

Malam itu di tepi sungai Yabok, Yakub sendirian. Yabok berarti dikosongkan, dia akan mengosongkan atau bergulat.

Bagaimana kita memanifeskan Kerajaan Sorga di muka bumi? Dengan cara meminta intervensi dari kekuatan adikodrati di luar dunia untuk dapat menyelesaikan masalah yang ada di bumi ini, yaitu dengan berdoa (Kej. 32: 9-12). Maksudnya adalah bahwa Tuhan selalu mengosongkan seseorang sebelum memberkati dia (orang tersebut).

Pengalaman seperti ini tentu pernah kita alami, dimana hati, pengharapan, kepala, masa depan dan kepercayaan kita sepertinya kosong. Bukankah pada saat-saat seperti itulah orang baru berseru pada Tuhan? Perkataan ”lepaskanlah” dan ”bebaskanlah”, berasal dari ”Yahsya” akar kata dari ”Yeshua” atau ”Yesus”.

Pengertian doa tidak selamanya ”permohonan” tapi juga ”bergumul.” ”Lalu tinggallah Yakub seorang diri. Dan seorang laki-laki bergulat dengan dia sampai fajar menyingsing,” (ay. 24). Dikatakan seorang laki-laki bergumul dengan dia (Yakub); kata ”laki-laki” Memiliki 4 sebutan dengan arti yang berbeda, yaitu:

Ø Adam = manusia dibandingkan dengan El-Lohim (Tuhan).

Ø Ish = laki-laki (seorang isteri/pasangan laki-laki : isya atau perempuan/laki-laki yang punya kandungan);

Ø Enos = adalah pria yang tidak dewasa, kekanak-kanakan, dikuasai hawa nafsu,

Ø Geber = atau pria yang dewasa, satu kata dengan perbuatan, punya integritas dan warrior, dan pahlawan.

Kata bergumul/bergulat berbicara tentang respon manusia yang berlawanan dengan perintah Tuhan, sehingga mengakibatkan kita ”terpental” sebab tidak percaya dengan Sang Jurumudi atas kehidupan kita.

Banyak kita menjadi stres akibat bergulat dengan Tuhan!

Setelah Tuhan mengganti nama Yakub. Nama adalah karakter! Jika kita mau diberkati maka kita wajib menjadi ciptaan yang baru. Nama Yakub diubah menjadi ”Israel”, yang memiliki arti ”Prince with God.” Israel sendiri berasal dari kata ”Sara-El” atau bergumul dengan El (Tuhan).

Maksud Tuhan ketika menanyakan nama Yakub adalah pengakuan. Yang Tuhan perlu adalah pengakuan. Mengaku dengan jujur, sebab dengan jalan demikianlah kita dapat menyesuaikan diri dengan Tuhan; dan bukannya sebaliknya. Tuhan Yesus memberi contoh tepat dalam doanya di taman Getsemani (Mat. 26:39,42,44).

Kej. 32:28, ”Lalu kata orang itu: “Namamu tidak akan disebutkan lagi Yakub, tetapi Israel, sebab engkau telah bergumul melawan Allah dan manusia, dan engkau menang.” Kata ”menang” berarti juga unggul (bahasa asli ”Yakol”). Dan menang terhadap manusia di sini adalah manusia enos, berarti kita menang terhadap benci, dengki, amarah dan hawa nafsu (kedagingan) kita. Semuanya itu dapat terjadi bukan karena kuat dan gagah kita, tetapi Tuhanlah yang memberi kemenangan atas semuanya itu bagi kita.

Kemudian Yakub menamai tempat itu Pniel atau wajahNya Tuhan. Berdoa berarti membelai wajah Allah.

Pada akhir hidup Yakub (Kej. 47:7), di usia 130 tahun dengan kaki yang pincang ia bersama Yusuf menghadap Firaun dan memohonkan berkat untuk Firaun. Dalam bahasa Inggris, ”And Jacob blessed Pharaoh, …” Dalam Ibrani 7:7, ”Memang tidak dapat disangkal, bahwa yang lebih rendah diberkati oleh yang lebih tinggi.” Yakub tidak lagi meminta berkat tapi menjadi berkat dan memberkati raja paling besar pada jaman itu. Ini mengandung makna bahwa kita yang adalah perwakilan Tuhan di muka bumi dan yang juga memberkati raja-raja.

II Korintus 1:20 ”Sebab Kristus adalah “ya” bagi semua janji Allah. Itulah sebabnya oleh Dia kita mengatakan “Amin” untuk memuliakan Allah.”

Di dalam Kristus, semua janji Allah itu ”ya” dan respon kita adalah ”amin” untuk memuliakan Tuhan. Sebab ketika kita percaya akan setiap janji-janji Allah (amin) itu sama halnya dengan kita memuliakan Allah.

Amin!

 

The Spirit of Grace May 31, 2008

Pdt. Ir. Timotius Arifin
30 Juli 2006

THE SPIRIT of GRACE

Bacaan Fiman Tuhan: Zakharia 12:1-8

Ayat 8, “Pada waktu itu TUHAN akan melindungi penduduk Yerusalem, dan orang yang tersandung di antara mereka pada waktu itu akan menjadi seperti Daud, dan keluarga Daud akan menjadi seperti Allah, seperti Malaikat TUHAN, yang mengepalai mereka.”

Malaikat Tuhan yang tidak lain adalah gambaran dari Tuhan Yesus Kristus. Inilah yang menjadi proyek yang sedang Tuhan kerjakan di akhir jaman ini, bahwa orang yang paling lemah akan menjadi seperti Daud; sedangkan mereka yang menjadi keluarga Daud, akan menjadi seperti Allah. Goal tertinggi dari setiap orang percaya adalah menjadi seperti Yesus. Tujuan kebangunan rohani adalah untuk memuliakan umat Tuhan; supaya mereka menjadi seperti apa yang mereka sembah. Kita akan menjadi seperti yang kita sembah (yang kita kagumi). Sebab kita ini bukan hanya sekedar menjadi orang Kristen atau anggota gereja, tetapi Alkitab berkata bahwa kita adalah WARGA KERAJAAN SORGA.

II Samuel 9:1-13

Ini merupakan sebuah kisah yang indah ketika Daud naik tahta. Kata ”kasih” itu adalah ”Hezet” yang berarti kemurahan (mercy), rahmat, kasih setia (loving kindness). Daud merupakan gambaran yang kurang sempurna dari the Greater David yaitu Yesus Kristus sendiri. Tapi dari Daud ini, paling sedikit kita dapat mengetahui gambaran apa yang terjadi dalam Kerajaan Allah.

Daud adalah seorang raja yang rendah hati

Daud yang awalnya adalah seorang gembala, oleh Tuhan diangkat menjadi raja atas Israel. Kitab I Samuel 30 dan II Samuel 9 menunjukkan walau Daud telah memerangi banyak peperangan (dan merebut daerah seperti Tirus, Sidon, Aram dan Filistin), tapi ia tetap rendah hati. Daud tidak menjadi sombong dan angkuh.

God give grace to the humble. Tuhan senang dengan orang yang rendah hati. Dan salah satu ciri dalam kerajaan sorga adalah kerendahan hati (humility). Kalau mau mendapatkan favor-Nya Tuhan (kebaikan Tuhan), minta satu hal saja – hari ini, putuskan – yaitu mintalah kerendahan hati!

Bagaimana untuk menjadi rendah hati? Yaitu dengan selalu sadar bahwa Tuhan selalu bersama dengan kita. Menyimak Daud, walau penuh dengan kemenangan (Victorious), ia memilih untuk tetap rendah hati. Ini berarti, dalam kehidupan kita kalau ada keberhasilan/kesuksesan jangan kita menjadi sombong/angkuh, tapi kembalikanlah semuanya itu pada Tuhan. Berikan segala kemuliaan hanya bagi Dia. Hal ini yang disadari oleh Daud!

Daud adalah seorang raja yang baik

Kelaziman saat seseorang itu punya kedudukan, maka yang dia lakukan adalah mengamankan kedudukannya itu. Begitu juga dengan kebiasaan raja, di mana pun di dunia ini adalah saat dia naik tahta, hal yang dia lakukan adalah membasmi dinasti atau keturunan sebelumnya. Saat ada presiden baru, maka ia akan menyingkirkan lawan politiknya (dari pemerintahan), dan begitu seterusnya.

Tapi hal berbeda yang Daud buat.. Daud malah memperhatikan Mefiboseth yang telah jauh tersingir; dengan menunjukkan hezet padanya. Mefiboseth telah jauh berada di rumah Makhir bin Amiel, di Lodebar (ayat 4).

  1. Makhir artinya terjual. Orang yang jadi budak itu terjual (dirinya).
  2. bin Amiel, artinya bukan umatku; dan
  3. Lo-debar, (Lo = tidak, Debar = padang rumput). Artinya tidak punya padang rumput.

Mefiboseth yang sudah tersingkir itu dibawa Daud ke meja perjamuannya, makan sehidangan dengan Daud. Itu juga yang Yesus buat bagi kita. Yesus lebih besar dari Daud. Daud merupakan gambaran yang kurang sempurna dari Tuhan Yesus.

Daud adalah seorang raja yang adil

Semua ladang Saul semasa hidupnya diberikan kepada Mefiboset.. Saul adalah anak dari seorang pengusaha besar, sehingga ketika ia menjadi raja, ia menjadi raja yang yang kaya raya. Tapi ketika Daud menjadi raja, semua itu, yang seharusnya menjadi milik Daud, ia serahkan kembali ke Mefiboset (ayat 9-10); padahal semasa hidupnya Saul berencana untuk membunuh dan mengejar-ngejarnya. Hal seperti ini yang membuat Tuhan berfirman, ”Aku menemukan Daud bin Isai, seseorang yang berkenan di hatiKu.” (Kisah 13:22; I Samuel 13:14).

Hari ini, mungkin kita sedang mengalami ketidakadilan, baik dalam warisan, keluarga atau pun pekerjaan. Ada kabar gembira! Sebab raja kita, Yesus Kristus namanya, adalah raja yang adil.

He is a Jugde King. He is a Good King. He is a Humble King. (And He is a Faithfull King).

Raja itu membawa setiap kita ke meja perjamuanNya. Di meja perjamuan Yesus, ada kesembuhan, ada kekuatan, ada kemenangan, dan ada keberhasilan. Dalam meja perjamuan Allah ada semuanya. Meja perjamuan disebut juga rumah pesta.

Kidung Agung 2:4, ”Telah dibawanya aku ke rumah pesta, dan panjinya di atasku adalah cinta.

Daud adalah seorang raja yang setia

Daud setia dengan ikatan perjanjiannya dirinya dengan Yonathan, ayah Mefiboset. Walau Yonathan telah meninggal, Daud tetap memegang perjanjiannya itu. Ketika kita berkata, “AMIN”, itu ada artinya. Artinya adalah Allah Raja Kesetiaan (GOD, the King of Righteousness). Kesetiaan di masa kini merupakan “barang” komoditi yang sudah langka kita jumpai. Tapi itu ada di dalam rumah Tuhan, sebab nama Yesus adalah Saksi Yang Setia.

Daud adalah seorang raja yang menjaga hatinya tetap manis di hadapan Tuhan.

Ini adalah kunci kemenangan yang luar biasa. Sebab Daud tidak mengalami kepahitan sedikitpun. Ada 3 kekayaan, yaitu:

  1. The great richest atau kekayaan yang besar.
  2. The great family atau keluarga yang hebat.
  3. The great freedom atau kebebasan yang besar.
  4. (dan the great power atau kekuatan yang besar).

Ibrani 12:14,16-17

Tanda-tanda orang yang ada akar pahit, yaitu :

  1. menimbulkan kerusuhan (troublemaker); karena ada dendam / kemarahan,
  2. mencemarkan; karena hati yang tidak murni,
  3. cabul, dan
  4. nafsu yang rendah.

Mari minta hati yang setia, saat kita menghadapi the Lord’s table. Biarkan hatimu didapati setia dan berkenan di pemandanganNya.

 

DARI KEKOSONGAN MENUJU KELIMPAHAN May 24, 2008

Pdt. Ir. Timotius Arifin Tedjasukmana
31-Juli-2005

DARI KEKOSONGAN MENUJU KELIMPAHAN

Perkataan yang paling penting dalam tahun ini adalah favor, atau yang gampang dimengerti untuk diartikan dalam bahasa Indonesia adalah ‘favorit’. Kalau kita mem-favoritkan seseorang, maka kita akan melimpahkan segala sesuatu kepada yang di-favorit-i itu. Favor adalah keinginan untuk memberi, mempromosi, keinginan untuk membuat hidupnya mudah, keinginan untuk membuat lebih baik.

Angka 5 dalam tahun tahun 2005 ini adalah angka favor, grace (anugerah). Favor of God dan favor of man (favoritnya Allah dan manusia). Favor itu mencangkup kebaikan, kemurahan dan anugerah.

Kita melihat dalam Rut 1:1-5 ada satu keluarga yang mengalami tragedi. Ada seorang yang bernama Elimelek, artinya ‘Allahku adalah Raja’. Elimelek tinggal di Betlehem, artinya the house of bread (rumah roti). Rumah Tuhan adalah rumah makanan bagi jiwa, roh dan tubuh kita. Ephrata (Efrata) artinya double fruitfulness, berubah berlipat ganda. Rencana Allah dalam hidup kita adalah berbuah bagi Tuhan, bukan sekedar ada, sekedar hidup dan bernafas. Elimelek nama istrinya Naomi artinya pleasant (menyenangkan), menyenangkan itu rencana Allah buat kita. Eden artinya menyenangkan. Ketika Elimelek pindah ke Moab, dia tidak bertanya kepada Tuhan,tidak konsultasi dengan hamba Tuhan. Sebagai orang rohani, dalam mengambil keputusan kita perlu tuntunan Roh kudus yang tinggal dalam roh kita. Kita melihat di sini kisah Elimelek tragis. Elimelek mati, bahkan kedua putranya mati. Naomi kehilangan semuanya, Naomi berakhir dengan kedua menantunya. Ketika kita dalam kesulitan, jangan bergaul dengan orang yang salah. Dengan siapa kita bergaul menentukan masah depan kita, bergaullah dengan orang yang takut akan Tuhan, bergaullah dengan orang-orang positif. Itulah sebabnya siapa menabur angin dia akan menuai angin puting beliung.

Pasal 1:6 Berkemaslah ia dengan kedua menantunya… Mesir adalah gambaran dari teritorial kegagalan, Kanaan adalah gambaran teritorial kesuksesan. Oleh karena itu janganlah kita menjauh dari Tuhan pada saat kita mengalami kesulitan.

Ada 4 poin menuju kesuksesan.

1. Pasal 1- be decisive! ambillah keputusan

Banyak orang tidak bisa ambil keputusan untuk menikah dengan siapa, kerja di mana. Rut mengambil keputusan terakhir. (Rut 1:16-17) “bangsamu adalah bangsaku, Tuhanmu adalah Tuhanku…” Banyak orang saat-saat ini menjual Yesus dengan hal-hal dunia yang semu semata. Naomi yang dalam keadaan pahit, gagal, hampa, kosong tidak punya apa-apa bahkan minus ini adalah jembatan emas bagi Rut. Apakah artinya sukses? Sukses adalah menjalankan tugas yang Tuhan berikan dan menyelesaikannya. Pasal 1:19-22, kalau kita bersungut-sungut kita akan menuai semak duri, karena itu taburlah yang baik.

2. Pasal 2- be diligent! Rajin

Banyak orang tidak diberkati karena malas (ayat 1). Kaya raya artinya keberkatan. Gibor berarti gagah perkasa. Arti lain dari nama Boas yaitu cepat, tangkas, kuat, trampil, bukan saja dalam keuangan tapi juga pengaruh. Di waktu semua orang tidak berani menabur, Boas menabur. Itulah kelebihan pengusaha dengan orang biasa. Orang biasa takut tapi seorang pengusaha berani mengambil resiko. Rut berkata kepada Naomi, “biarkan aku pergi ke ladang memungut buli-buli jelai di belakang orang yang murah hati.”

Orang yang rajin tangkas pasti menerima berkat. Rut punya tenaga, kesehatan.

3. Pasal 3 – be submissive! Tundukkan dirimu

Ada satu hal yang menjamin kita tinggal di tanah yang gundul, yaitu apabila kita menjadi pemberontak tidak mau tunduk. Itu roh daripada setan, tapi Roh daripada kkristus adalah menundukkan diri, dan Roh itu diberikan pada kita. Boas harus menikahi Rut, dan ini adalah teladan yang baik. Boas jadi penebus bagi Rut. .Rut bukan saja rajin, tunduk, tidak undur dan berlindung di bawah Elshadai, Rut adalah orang yang submissive (Rut 4:3-4). Ini adalah kunci kunci yang luar biasa bagi orang yang diurapi Tuhan. Dia pasti tahu aturan, dia mengerti order. Mungkin engkau tidak dapat menyelesaikan masalahmu tapi jika engkau berada di bawah favor of God engkau akan mengalami hal yang luar biasa. Pengurapan datang dari atas. Jika pemimpinmu diberkati maka engkau juga di berkati. Rahasia hidup adalah melayani. Putra dari Rut dan Boas adalah Obet artinya melayani; Rut artinya “friendship”, persahabatan. Orang tidak akan berhasil tanpa persahabatan.

4. Pasal 4 – be a blessing!

Ayat 13, Boas mengambil Rut menjadi istrinya, maka atas kasih karunia TUhan, perempuan itu mengandung. Suami Rut yang dahulu namanya Maklon, artinya sakit-sakitan, dan suaminya yang sekarang Boas, artinya kuat. Pada waktu Rut masih bersama Maklon, Rut mandul. Kalau ada hal-hal yang mandul dalam diri kita mungkin financial atau apapun, Tuhan membuat engkau mengandung, berbuah-buah berlipat ganda (Pas 2:17;3:12). Dia beri yang terbaik karena kita biji mata-Nya. Ibu dari Boas adalah Rahab, seorang pelacur. Masa lalu kita tidak mempengaruhi masa depan kita.

Musim baru telah tiba, musim menuai jelai sudah tiba. Apapun yang terjadi kita tetap bersorak-sorai. Promosi telah tiba, pelipatgandaan terjadi bagi kita. Oleh sebab itu jadilah favor of God dan favor of man.

Pkh 9:10

Segala sesuatu yang di jumpai tanganmu untuk di kerjakan, kerjakanlah itu sekuat tenaga,karma tak ada pekerjaan, pertimbangan, pengetahuan dan hikmat dalam dunia orang mati, kemana engkau akan pergi.