Pdt. Timotius Arifin
25 Pebruari 2007
FirmanTuhan: Kejadian 32:22-32
Allah kita adalah Allah yang memperhatikan generasi. Buktinya adalah Allah menyebut diriNya dengan sebutan Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub.
Kisah ini terjadi ketika Yakub telah berumur 97 tahun. Ia pertama kali bertemu dengan isterinya ketika berusia 77 tahun, kemudian bekerja pada Laban, mertuanya selama 20 tahun, dimana Alkitab mencatat gajinya sebanyak 10 kali diganti.
Yakub memiliki beberapa arti, yaitu:
– penangkap tumit; ketika Esau, kakaknya lahir tampak tumitnya dipegang oleh Yakub,
– perekayasa,
– penjegal, dan
– penipu.
Kejadian 32:22,”Pada malam itu …” Setiap kita pasti akan berada pada situasi ini, dimana setiap apapun yang kita lakukan akan kita pertanggungjawabkan. Yakub, 20 tahun sebelumnya. Ia menerima berkat dari ayahnya dan hak kesulungan kakaknya, dengan menipu.
Malam itu di tepi sungai Yabok, Yakub sendirian. Yabok berarti dikosongkan, dia akan mengosongkan atau bergulat.
Bagaimana kita memanifeskan Kerajaan Sorga di muka bumi? Dengan cara meminta intervensi dari kekuatan adikodrati di luar dunia untuk dapat menyelesaikan masalah yang ada di bumi ini, yaitu dengan berdoa (Kej. 32: 9-12). Maksudnya adalah bahwa Tuhan selalu mengosongkan seseorang sebelum memberkati dia (orang tersebut).
Pengalaman seperti ini tentu pernah kita alami, dimana hati, pengharapan, kepala, masa depan dan kepercayaan kita sepertinya kosong. Bukankah pada saat-saat seperti itulah orang baru berseru pada Tuhan? Perkataan ”lepaskanlah” dan ”bebaskanlah”, berasal dari ”Yahsya” akar kata dari ”Yeshua” atau ”Yesus”.
Pengertian doa tidak selamanya ”permohonan” tapi juga ”bergumul.” ”Lalu tinggallah Yakub seorang diri. Dan seorang laki-laki bergulat dengan dia sampai fajar menyingsing,” (ay. 24). Dikatakan seorang laki-laki bergumul dengan dia (Yakub); kata ”laki-laki” Memiliki 4 sebutan dengan arti yang berbeda, yaitu:
Ø Adam = manusia dibandingkan dengan El-Lohim (Tuhan).
Ø Ish = laki-laki (seorang isteri/pasangan laki-laki : isya atau perempuan/laki-laki yang punya kandungan);
Ø Enos = adalah pria yang tidak dewasa, kekanak-kanakan, dikuasai hawa nafsu,
Ø Geber = atau pria yang dewasa, satu kata dengan perbuatan, punya integritas dan warrior, dan pahlawan.
Kata bergumul/bergulat berbicara tentang respon manusia yang berlawanan dengan perintah Tuhan, sehingga mengakibatkan kita ”terpental” sebab tidak percaya dengan Sang Jurumudi atas kehidupan kita.
Banyak kita menjadi stres akibat bergulat dengan Tuhan!
Setelah Tuhan mengganti nama Yakub. Nama adalah karakter! Jika kita mau diberkati maka kita wajib menjadi ciptaan yang baru. Nama Yakub diubah menjadi ”Israel”, yang memiliki arti ”Prince with God.” Israel sendiri berasal dari kata ”Sara-El” atau bergumul dengan El (Tuhan).
Maksud Tuhan ketika menanyakan nama Yakub adalah pengakuan. Yang Tuhan perlu adalah pengakuan. Mengaku dengan jujur, sebab dengan jalan demikianlah kita dapat menyesuaikan diri dengan Tuhan; dan bukannya sebaliknya. Tuhan Yesus memberi contoh tepat dalam doanya di taman Getsemani (Mat. 26:39,42,44).
Kej. 32:28, ”Lalu kata orang itu: “Namamu tidak akan disebutkan lagi Yakub, tetapi Israel, sebab engkau telah bergumul melawan Allah dan manusia, dan engkau menang.” Kata ”menang” berarti juga unggul (bahasa asli ”Yakol”). Dan menang terhadap manusia di sini adalah manusia enos, berarti kita menang terhadap benci, dengki, amarah dan hawa nafsu (kedagingan) kita. Semuanya itu dapat terjadi bukan karena kuat dan gagah kita, tetapi Tuhanlah yang memberi kemenangan atas semuanya itu bagi kita.
Kemudian Yakub menamai tempat itu Pniel atau wajahNya Tuhan. Berdoa berarti membelai wajah Allah.
Pada akhir hidup Yakub (Kej. 47:7), di usia 130 tahun dengan kaki yang pincang ia bersama Yusuf menghadap Firaun dan memohonkan berkat untuk Firaun. Dalam bahasa Inggris, ”And Jacob blessed Pharaoh, …” Dalam Ibrani 7:7, ”Memang tidak dapat disangkal, bahwa yang lebih rendah diberkati oleh yang lebih tinggi.” Yakub tidak lagi meminta berkat tapi menjadi berkat dan memberkati raja paling besar pada jaman itu. Ini mengandung makna bahwa kita yang adalah perwakilan Tuhan di muka bumi dan yang juga memberkati raja-raja.
II Korintus 1:20 ”Sebab Kristus adalah “ya” bagi semua janji Allah. Itulah sebabnya oleh Dia kita mengatakan “Amin” untuk memuliakan Allah.”
Di dalam Kristus, semua janji Allah itu ”ya” dan respon kita adalah ”amin” untuk memuliakan Tuhan. Sebab ketika kita percaya akan setiap janji-janji Allah (amin) itu sama halnya dengan kita memuliakan Allah.
Amin!