GBI ROCK MAKASSAR

Representative of Christ Kingdom in Makassar

Kingdom June 1, 2008

Pdt. Chris Manusama
20 Agustus 2006

“Kingdom”

Bacaan Firman Tuhan: Mazmur 8:4

Representative itu sebenarnya ada sejak Adam diciptakan. Kata ini, mengandung arti bahwa sejak awal mula penciptaan Allah menjadikan Adam serupa dan segambar dengan diriNya (Kej. 1:26).

Yang harus kita ketahui, yang pertama, adalah Allah itu Roh, tidak kelihatan. Ide penciptaan itu dimaksudkan adalah Allah ingin menciptakan replika sorga. Bumi ini replika sorga yang bisa dilihat. Dan ”Eden” sendiri berarti ”the present”. Jadi, Adam diciptakan dalam ”the present”-nya Tuhan. Adam saat itu, mulia banget! Ide awal Allah itu adalah Adam itu representatif of God. Adam itu “Allah” yang bisa dilihat. Allah menyuruh Adam untuk berkuasa dan taklumkan bumi (diberikan otoritas yang luar biasa).

Tapi begitu dosa masuk, apa yang hilang dari Adam? Otoritasnya yang luar biasa dan kemuliaan. Pada masa hari-hari ini, apa yang seharusnya gereja lakukan? Yaitu : ”KINGDOM!” Apakah Kingdom itu? Bukankah kerinduan Allah itu agar semua manusia itu berkuasa/taklukkan bumi (alam). Ingat! Manusia tidak diperintahkan untuk saling menaklukkan/berkuasa atas manusia. Dosa membuat kekacauan dengan manusia beralih bukan menaklukkan bumi, tapi manusia saling menaklukkan.

Manusia tidak diciptakan untuk dikontrol, manusia diciptakan untuk memimpin. Itu yang terjadi dalam keluarga. Terjadi konflik, karena suami mau mengubah istri, atau sebaliknya. Tidak mungkin! Kita bukan Allah yang berkuasa untuk mengubah seseorang. Pernikahan tidak diciptakan untuk saling mengubah tapi untuk saling mengerti dan memahami. Ini berlaku juga di gereja, tidak mungkin gereja dapat mengubah manusia. Dengan berjemaat dan mendengar khotbah saja tidak cukup. Yang dapat mengubah seseorang itu HANYA KARYA ROH KUDUS! Tidak ada yang berjasa dalam perubahan seseorang. Tiga karya Roh Kudus adalah: menginsafkan dunia akan dosa, memimpin manusia pada kebenaran dan penghakiman yang akan datang.

Saat berbicara Kerajaan Allah disini berbeda jauh dengan kerajaan di bumi, kedaulatanNya dan kedahsyatanNya itu luar biasa. Lebih jauh lagi, apa mimpi Allah terhadap bangsa-bangsa di bumi ini? Di planet bumi ini, Tuhan mau ada satu bangsa yang disebut Kerajaan Imam! Inilah yang Allah mau dari Israel atau ”prince of God”. Tapi Israel gagal, hingga datangnya Tuhan Yesus ke bumi yang mengakibatkan lahirlah gereja. Gereja inilah yang merupakan Israel yang spiritual. Mimpi Tuhan/keinginan Allah diwujudkan di gereja (I Petrus 2:9).

Yohanes 1:12, ”Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya.” Tuhan mau kita tahu bahwa kita adalah anak-anak Kerajaan. Ubah mindset (pola pikir) kita! Kita akan menjadi seperti apa yang kita pikirkan.

Dalam Mazmur 8:5-6, ”apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya? Namun Engkau telah membuatnya hampir sama seperti Allah, dan telah memahkotainya dengan kemuliaan dan hormat.”

Ini yang seharusnya kitya perbuat. ”Saya lahir untuk menggenapi rencana Allah!” Jangan mundur, jangan takut! Dalam menghadapi masalah/cobaan, ”Untuk itulah Saya lahir!” Hittler saja, mengatakan, ”Satu kebohongan, kalau secara konsisten, kita bilang dan terus bilang, itu akan diterima sebagai sesuatu kebenaran! Masakan kita yang sedikit lebih rendah dari Elohim, kita menyerah!

Hal-hal yang terdapat dalam Kerajaan, yaitu :

· Raja, atau yang tidak lain adalah perwujudan dari kerajaan itu sendiri.

Ambil contoh, kalau raja kita narkoba, rakyatnya pasti narkoba. Kalau rajanya mafia, rakyatnya juga pasti mafia. Begitulah perwujudannya, bukan? Disini timbul pertanyaan, ”SIAPAKAH RAJAMU?” itu yang paling penting.

· Teritorial, adalah wilayah kekuasaan. Di dalamnya ada sumber-sumber, orang-orang; dan semua yang ada didalamnya itu disebut Properti dari raja itu sendiri. Jadi, teritorial Tuhan yang mana? Dia menjadi Tuhan atas semuanya, karena Tuhan memiliki segala sesuatu. Ada kepemilikan diatas segalanya. Mazmur 24:1, ”Mazmur Daud. TUHANlah yang empunya bumi serta segala isinya, dan dunia serta yang diam di dalamnya,” itu adalah teritorial Tuhan.

· Konstitusi, yaitu ikatan perjanjian seorang raja dengan wargaNya. Kita, orang percaya, bukan rakyat tapi warga Kerajaan Allah. Ini 2 hal yang berbeda. Perjanjian itu mengekspresikan semua pikirannya raja. Konstitusi itu perjanjiannya didokumentasikan.

· Hukum, adalah standar dari prinsip yang ditetapkan raja. Jadi, hukum harus ditaati oleh semua warga, tidak terkecuali orang asing dalam teritorial dalamnya. Sebab hukum melindungi semua orang (hal yang tidak terjadi di bangsa kita ini). Hukum Kerajaan itu cara yang dibuat untuk melindungi semua warga / seseorang dijamin mendapat kebaikan raja.

Kenapa kita harus hidup rohani? Kita melakukan semua hukum-hukum rohani, tidak ada hubungannya agar supaya kita masuk sorga. BUKAN! Kita melakukan semua hukum-hukum rohani itu supaya kehidupan itu berlaku atas kita. Kita menjaga kekudusan, agar hidup kudus itu berlaku atas kita. Saat diperlukan, penyertaanNya, perlindunganNya dan berkatNya, ada pada kita.

Dalam Kerajaan, tidak berlaku demokrasi. Demokrasi dalam hukum Kerajaan, frustasi! Kerajaan itu teokrasi. Presiden dipilih, raja tidak. Raja dilahirkan! Ini bedanya. Sebab perkataan raja itu sudah merupakan suatu hukum. Daud mengerti hal ini, seperti yang tertulis dalam Mazmur 138:2. JanjiNya melebihi segala sesuatu.

· Hak istimewa, adalah kebaikan raja yang dicurahkan kepada warganya yang setia. Dalam suatu kerajaan, warganya akan selalu dilindungi. Jadi, orang sangat ingin menjadi bagian dari warga kerajaan. Sekali Anda menjadi warga suatu kerajaan, raja bertanggungjawab untuk memelihara dan melindungi Anda secara pribadi. Yang harus kita ketahui, bahwa seseorang menjadi warga itu karena raja yang memintanya untuk menjadi warga kerajaannya. RAJA YANG MINTA. Bukan kita yang datang membawa harta (uang) kita untuk dapat diterima sebagai warga. Siapa yang mau setiap kita menjadi warga Kerajaan Allah? Bukan kita, bukan harta kita. Kita tidak layak. Tapi Raja itu yang meminta kita untuk menjadi warga KerajaanNya. Tapi ada hal lucu, dimana kita sudah menjadi warga KerajaanNya tapi kita tidak tahu hak-hak kita, kita tidak hidup didalamnya.

· Kode etik, yaitu tingkah laku warga yang bisa diterima dalam Kerajaan.

· Pasukan, adalah sistem yang mengamankan teritorial dan melindungi warganya. Dalam sebuah kerajaan, warga tidak menjadi tentara, warga tidak bertempur. Di kerajaan, raja melatih suatu pasukan khusus, digaji yang besar, untuk melindungi raja dan juga warga kerajaan itu. Pasukan itu disebut Host, pasukan komponen militer. Malaikat adalah tentara Kerajaan Allah yang akan melindungi wargaNya.

· Persemakmuran, yaitu sistem perekonomian suatu kerajaan, yang menjamin setiap warga memiliki akses yang sama untuk keamanan finansial. Contoh : lihat persemakmuran Inggris, seperti Malaysia, Hong Kong atau juga Australia. Inggris akan malu kalau persemakmurannya miskin. Itu dunia.

Lukas 12:22.29-32.

Intinya adalah ”Maukah Kamu percaya pada Raja itu atau tidak?” Apa yang ditakuti hatimu, Dia, Raja itu akan melindungi kita, wargaNya. Allah kita (Raja itu) memiliki segalanya dan kemuliaanNya luar biasa, kita yang adalah wargaNya, percaya padaNya dan nikmati persemakmuranNya.

 

Iman May 24, 2008

Pdt. Chris Manusama

12 Pebruari 2006

“IMAN”

Kita sedang hidup dalam jaman yang menuntut kita ke dalam jalur penghancuran diri sendiri. Semua orang sedang mencoba untuk mengambil jalannya sendiri. Penyakit (penghancuran diri sendiri) ini membawa kerusakan yang besar sekali dan mengerikan, hingga berdampak ke semua bidang kehidupan : politik, sosial, budaya, agama, dan lain-lain, contoh : ada etnis yang mau dihapuskan, pertentangan rasial, perang agama, kriminalitas, drugs, bahkan ada perang yang mengatasnamakan Tuhan. Jadi, pengertian manusia tentang benar dan salah, standarnya rendah.

Jadi, apa jawaban Alkitab tentang hal-hal tersebut di atas, :

1. Kasih.

2. Anugerah

Kasih membuat yang tidak setara menjadi setara. Tuhan Yesus turun dari sorga – yang penuh kemuliaan – datang ke dunia, mau mengenakan “baju” manusia supaya manusia setara dengan diriNya lewat karia penebusanNya. Lihat manusia seperti Allah melihat manusia.

Melihat semua yang terjadi, lantas apa yang harus kita perbuat? Alkitab menulisnya dalam satu kata, “IMAN.” Setiap kali kita mnggunakan kata iman ada ratusan cara yang berbeda setiap harinya. Iman merupakan kebutuhan dasar orang Kristen/orang percaya.

Saat kita hendak bepergian dengan menggunakan pesawat terbang misalnya. Kita tidak perlu menganalisa apakah pesawat itu laik terbang atau tidak. Kita tanpa ragu untuk menggunakan pesawat terbang tersebut, dan yakin bahwa kita dapat sampai ke tempat tujuan dengan selamat. Iman yang seperti ini disebut : iman alamiah.

Tapi kita tidak bisa mengikatkan diri kita pada Kristus dengan iman alamiah. banyak orang Kristen, perjalanan hidupnya beriman-beriman tapi tidak ada hasilnya, karena kita berjalan dengan iman alamiah itu tadi. Iman kita takar dengan apa yang bisa kita pikirkan, yang kelihatan, dan yang bisa diukur. Kristus tidak kelihatan, bagaimana kita beriman kepadaNya? Jawabannya adalah kita membutuhkan Iman Alkitabiah.

Iman alamiah dan iman alkitabiah beroperasi denagn cara yang sama, tapi alamnya berbeda. Misalnya : kita tidak dapat menyaksikan program tayangan RCTI di siaran TVRI. Sama-sama beroperasi di pertelevisian tapi alamnya berbeda. Begitu pula dengan alamiah tidak bisa beroperasi di alam rohani.

Iman alkitabiah tidak bisa kita buat, sebab itu diberikan oleh Allah. Dalam Efesus 2:8, itu merupakan pemberian Allah. Iman itu bukan meyakinkan diri sendiri bahwa segala sesuatu itu benar, tapi iman itu adalah kita bergantung pada kemampuan Allah, yang memampukan kita untuk percaya (percaya kepadaNya yang tidak kelihatan).

Yohanes 12:37-40.

Tanpa iamn kita tidak berkenan kepada Allah. Bahkan apapun yang kita lakukan, tanpa iman kita berdosa! Menghampiri Allah dengan iman, sebenarnya menghampiri Allah dengan iman yang telah Tuhan berikan pada kita. Dan hal yang harus kita lakukan adalah PERCAYA SAJA.

Bagaimana Allah menanamkan iman? Yaitu melalui FirmanNya.

Kita perlu memiliki pengetahuan akan Firman. Banyak kita melakukan kesalahan, yaitu bahwa kita menganggap iman pengganti Firman Allah. Contoh : Seringkali kita berkata, “Saya tidak tahu dimana ayatnya, tapi pokoknya saya beriman!”

Matius 14:31. Saat kita tidak memiliki pengetahuan akan Firman Allah, kita akan menjadi mudah bimbang.

Markus 6:52; Roma 10:14,17. Kita tahu banyak, dengar banyak tapi seringkali kita tidak belajar banyak. Oleh karena itu, yang harus kita lakukan adalah kita minta Tuhan memampukan untuk bisa belajar mendengar dan mengerti kehendakNya. Iman timbul karena Tuhan memampukan kita untuk percaya padaNya. Iman timbul karena Tuhan memampukan kita untuk percaya padaNya.

Bagaimana mendengar secara rohani, adalah PERCAYA. Bagian Tuhan adalah taruh iman, dan bagian kita adalah (hanya) percaya saja.

Dengan adanya iman dalam hidup kita, sebenarnya adalah untuk membuat kita belajar bergantung sepenuhnya pada kuasa adikodrati Allah. Sebab hanya Dialah yang telah memampukan kita untuk dapat menghadapi semua hal dalam kehidupan yang sedang kita jalani.

IMAN DIPRAKARSAI OLEH ALLAH,

DITANAM OLEH ALLAH,

TANGGUNG JAWAB KITA CUMA PERCAYA.

 

Apa Yang Kau Mau?

Pdt. Chris Manusama

19 Juni 2005

Apa Yang Kau Mau?

Seringkali kita dihadapkan pada situasi-situasi dimana dalam keadaan tidak siap kita didesak untuk mengambil keputusan. Jangan menganggap remeh hal ini, karena kesalahan dalam mengambil keputusan dapat berakibat kehancuran, baik dalam keluarga, generasi, atau bangsa..

beberapa contoh tentang orang-orang dalam Alkitab yang mengambil keputusan :

1. 1 Raja-raja 1 – Barsyeba

Barsyeba adalah seorang ibu yang tahu cara mendidk anaknya dengan baik. Dalam beberapa kitabnya, Salomo berkali-kali menulsikan agar kita mengingat didikan ibu. Berbeda dengan Adonia, anak Daud lainnya yang dari statusnya adalah pewaris tahta Daud. Adonia dibesarkan sebagai anak yang dimanja dalam segala hal. Hasil didikan Barsyeba terlihat dari pilihan Tuhan kepada Salomo untuk membangun Rumah Tuhan. Ketika Adonia mengangkat dirinya sendir menjadi raja atas Israel, Barsyeba mempersiapkan dirinya menghadap Daud dan meminta Daud menepati janjinya untuk mengangkat Salomo anaknya menjadi Raja atas Israel.

2. Ester 1 Ester

Ester adalah seorang yatim piatu sekaligus adalah seorang tawanan, tetapi Ester mempunyai Moderkhai pamannya yang sangat memperhatikan dirinya dan yang mengantarkanya menjadi Ratu. Ketika melihat keslamatan bangsanya terancam, Ratu Ester menghadap Raja Ahasyweros dan meminta agar bangsa Yahudi diselamatkan dari rencana jahat Haman. Permintaan yang tepat dari Ester menyelamatkan bangsa Yahudi dari kepunahan.

3. Matius 14 – Herodias

Herodias adalah istri dari Raja Herodes yang sangat membenci Yohanes Pembaptis karena ditegur telah mengambil Herodias, istri Filipus saudaranya. Saat ulang tahun Herodes, anak perempuan Herodias berhasil menyukakan hati raja dan karena dihasut oleh ibunya, dia meminta kepala Yohanes Pembaptis. Permintaan yang salah dari Herodias mengakibatkan kedukaan yang dalam bagi Yesus dan murid-muridnya.

4. I Raja-raja 21 Izebel

Izebel adalah istri dari Ahab raja Samaria, yang mengingini kebun anggur Nabot untuk dijadikan kebun sayur seperti miliknya. tetapi Nabot orang Yisreel itu tidak mau memberikan kebun anggurnya karena kebun anggur itu adalah milik pusaka nenek moyangnya sehingga membuat geram hati raja Ahab. Ketika Izebel mengetahui kegundahan hati suaminya, dia segera membuat rencana jahat untuk mencelakakan Nabot sehingga setelah Nabot mati kebun anggurnya dapat dikuasai oleh Ahab. Keputusan yang diambil oleh Izebel sangat merugikan bukan hanya bagi Nabot tetapi juga bagi Ahab karena dia akan diperlakukan sama seperti Izebel telah mencelakakan Nabot.

5. II Raja-raja 4 Perempuan Sunem

Perempuan Sunem ini berbaik hati membuatkan nabi Elisa sebuah kamar sebagai tempat peristiharatan setelah melalui perjalanan yang panjang. Suatu hari nabi Elisa menanyakan apa yang diingini oleh perempuan Sunem ini dan ketika nabi Elisa mengetahui bahwa ia belum mempunyai anak, ia bernubuat bahwa tahun depan pada waktu yang sama ia telah menggendong seorang anak. Bahkan ketika anaknya meninggal nabi Elisa menghidupkannya kembali. Keputusan yang diambil perempuan Sunem ini memberikan manfaat yang besar bukan hanya bagi dirinya tetapi juga bagi keluarganya.

Beberapa contoh orang-orang yang mengambil keputusan diatas membawa kita untuk melihat bagaimana kita harus sungguh-sungguh mengerti kehendak Tuhan agar dalam mengmbil keputusan dapat membawa dampak Ilahi bagi hidup, keluarga dan karier kita.

Berpeganglah pada didikan jangan melepaskannya, peliharalah dia, karena dialah hidupmu (Amsal 4 : 13)