GBI ROCK MAKASSAR

Representative of Christ Kingdom in Makassar

TAKLUKKANLAH LIDAHMU May 24, 2008

Pdm. Luther Dias

16 Oktober 2005

TAKLUKKANLAH LIDAHMU

Amsal 18:21 “Hidup dan mati di kuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya. Dari ayat ini tidak dikatakan bahwa hidup dan mati kita di kuasai penyakit, masalah, naik turunnya dollar dan sebagainya. Melainkan dengan jelas dikatakan bahwa hidup dan mati kita dikuasai lidah berarti apa yang kita katakan hari ini, menetukan apa yang akan terjadi besok. Jika lidah kita suka menggemakan perkataan yang baik maka hasilnya juga baik, jika lidah kita menggemakan perkataan yang tidak baik hasilnya juga tidak baik. Seringkali kita menemukan, orang tua mengeluarkan perkataan-perkataan yang mematikan misalnya mengatakan, anjing, babi, bodoh dll terhadap anak. Itu sangat tidak baik karna berdampak negatif. Alkitab mengatakan apa yang kita perkatakan itu pasti terjadi (Amsal 26:28). Amsal 12:18 “Ada orang yang lancang mulutnya seperti tikaman pedang, tetapi lidah orang bijak mendatangkan kesembuhan”. Amsal 15:14 “Lidah lembut adalah pohon kehidupan”, jika kita ingin melihat masa depan kita dan anak-anak kita gilang-gemilang kita harus hidup dengan perkataan-perkataan kebenaran (Firman). Mat 12:36-37 “Setiap kata sia-sia yang diucapkan orang harus dipertanggungjawabkannya pada hari penghakiman…engkau akan dihukum”.

Yakobus 3:1-12 Dosa karena lidah

Ayat 2 salah satu syarat menjadi orang sempurna adalah kita dapat mengekang/menguasai lidah kita.

Mengapa kita harus menaklukkan lidah kita?

  1. Ay 6 lidah adalah api, “ia merupakan suatu kejahatan ….dinyalakan oleh api neraka”. Kita harus selalu sadar bahwa dalam mempergunakan lidah untuk berkata-kata kita harus berhati-hati karena banyak terjadi pertengkaran oleh karena perkataan dan karena keinginan kita untuk menerima penghormatan lewat puji-pujian melalui perkataan Filipi 2:3.
  2. Ay 8 Lidah kita bisa liar, dan penuh racun yang mematikan.

Di daerah Timur Tengah untuk menjinakkan kuda liar, kuda itu dimasukkan kedalam kandang sehingga bisa bebas berlari. Kemudian seseorang yang menunggangi kuda jinak masuk menangkap kuda liar dengan memasukkan tali pada lehernya. Ditaruhlah pelana dan kekang pada mulutnya dan dipakaikan kacamata kuda, sehingga pandangan kuda dapat terkendali dan menjadi jinak. Jika kita selalu berada dalam hadirat Tuhan dan hidup dalam firmanNya maka kita akan fokus dan lidah kita akan dikuasai oleh Roh kudus.

Pengkh 3:7 “Ada waktu berdiam diri”.

Ada waktu kita harus berdiam dimana kita jangan mengurus hal-hal yang bukan urusan kita karena akan berakibat negatif.

Kapan kita berdiam diri? Pkh. 3:7, Yak. 1:26, Luk. 11:54

  1. Pada saat kita marah. Karena saat marah, lidah kita akan menucapkan perkataan yang salah dan menyakitkan hati orang lain. Neh 5:6-8,“… berdiam diri karena tidak dapat membantah”. Pada waktu dimarahi oleh pemimpin, kita harus belajar untuk diam. Karena marah pada Ham, Nuh mengeluarkan perkataan kutuk padanya (Kej 9:20,25).
  2. Pada waktu kita diuji untuk menentang pemimpin-pemimpin kita. Otoritas Allah melekat/menyatu dengan para pemimpin, karena itu jangan melawannya. Miryam dan Harun mengatai Musa berkenaan dengan perempuan Kush. Maka turunlah murka Tuhan, Miryam dan Harun kena kusta putih (Bil 2:1-2), jika kita menentang pemimpin kita, murka Tuhan akan turun dalam kehidupan kita, bahkan pertumbuhan rohani kita akan terhambat. Oleh sebab itu jika kita bermasalah dengan pemimpin sehingga hati kita terganggu, lebih baik datang//bertemu langgsung dengannya dan menyelesaikan masalah dengan cara yang sesuai dengan firman Tuhan.
  3. Waktu kita dicobai untuk menyebarkan gosip.

Ada dua hal agar kita terhindar dari gosip:

a. Apakah yang orang sampaikan/bicarakan itu benar?

b. Apakah yang orang sampaikan/bicarakan itu ada saksinya?

Sebagai gereja kita harus mengubah gosip menjadi gospel.

  1. Pada saat iman kita diuji. Ada saat kita dibawa masuk ke padang gurun untuk mengalami proses yang menguji kadar iman kita. Pada waktu Tuhan membawa bangsa Israel (generasi pertama) keluar dari Mesir, mereka tidak menjaga lidah mereka, selalu bersunggut-sungut dan akibatnya mereka berputar-putar di padang gurun selama empat puluh tahun bahkan generasi ini tidak masuk ke tanah perjanjian (Bil. 14:1-3).

Sebagai masyarakat mesianik kita harus menjag lidah karena perkataan yang tidak membangun iman, mematikan benih ilahi/panggilan Tuhan dalam diri setiap orang.

Amsal 21:23 “Siapa memelihara mulut dan lidahnya, memelihara diri dari kesukaran.”

Hasil dari kita memelihara lidah:

  1. Hidup yang kekal.
  2. Mendatangkan berkat dan bukan kutuk
  3. Dibenarkan di hadapan Tuhan.

Tuhan akan memuji kita ketika Dia memeriksa mulut kita dan Dia tidak menemukan racun yang mematikan pada lidah kita. (Kid. 4:11 “ Bibirmu meneteskan madu murni, pengantinku, madu dan susu ada di bawah lidahmu, dan bau pakaianmu seperti bau gunung Libanon”.)

Janganlah ada perkata kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, dimana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih karunia.
( Luk. 4:29)